Bersama Kemenlu-RI, Rektor Unsulbar Teken MoU Hingga Resmikan Pusat Studi Asia Tenggara
Universitas Sulawesi Barat – Hadirnya para pejabat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu-RI) di Unsulbar disambut hangat Rektor Unsulbar Prof. Dr. Muhammad Abdy S.Si., M.Si
Pasalnya, kedatangan tersebut merupakan wujud dari terjalinnya kerjasama antara Kemenlu-RI dengan Unsulbar yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman Momerandum of Understanding (MoU) yang salah satunya memuat tentang peresmian pusat studi Asia Tenggara
MoU ini berlangsung di Theater Lecture, Selasa 1 Oktober 2024 yang dihadiri ketua LPPM, Para dekan Fakultas, Kabiro, Wakil dekan, beberapa kalangan Dosen maupun Staf, serta ratusan mahasiswa
Dalam proses penandatanganan, terdapat dua nota kesepahaman yang dilakukan. Pertama, penandatanganan MoU oleh Rektor Unsulbar secara sirkuler yang sebelumnya telah ditandatangani Kepala Badan strategi kebijakan luar negeri Yayan ganda hayat Mulyana yang ikut memberikan sambutan secara virtual
Kedua, penandatanganan dilakukan ketua LPPM Unsulbar Muhammad Nasir Badu Ph.D bersama kepala pusat strategi kebijakan kawasan Asia Pasifik dan Afrika Vahd Nabyl Achmad Mulachela
Dalam sambutannya, Prof Abdy mengatakan dari kerjasama ini diharapkan mampu untuk menjalin kolaborasi yang baik antar keduanya
” Kita berharap dengan kerjasama ini tentu akan ada semacam kolaborasi, antara Unsulbar dan Kemenlu, seperti penelitian, pengabdian, pengajaran dengan kolaborasi itu dengan teman-teman dosen” terangnya
Sebelum kegiatan MoU, Kemenlu-RI yang diwakili Kepala pusat strategi kebijakan kawasan Asia Pasifik dan Afrika Vahd Nabyl Achmad Mulachela dan Prof. Abdy melakukan pengguntingan pita yang dilanjutkan penandatanganan sertifikat sebagai tanda peresmian pusat studi Asia Tenggara di Gedung B, Kampus Padzang-Padzang Unsulbar sekitar pukul delapan pagi
Kepala pusat studi kawasan Asia Tenggara, Rezky Ramadan Antuli S.IP. M.IPol dalam video perkenalan Pusat Studi Asia Tenggara menjelaskan bahwa ini merupakan hasil kerjasama Kemenlu-RI dan Unsulbar serta wadah bagi mahasiswa dalam memperluas pengetahuan
” Dengan dibentuknya pusat studi Asia Tenggara sebagai hasil kerjasama dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Universitas Sulawesi Barat termasuk prodi Hubungan Internasional diharapkan mampu menjadi wadah yang dapat memberikan kontribusi pemikiran positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang ada Provinsi Sulawesi Barat dan di Indonesia pada umumnya” jelasnya
(Kuliah Umum Kemenlu-RI)
Seusai peresmian pusat studi dan MoU, rangkaian acara lainnya kuliah umum dengan tema “Peran diplomasi dalam mengarungi dinamika global dan Asia Tenggara”
Selain Kepala Pusat Studi Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Vahd Nabyl Achmad Mulachela, hadir pula diplomat senior sebagai pemateri seperti Direktur Asia Tenggara, Lauti Nia Astri, dan Baskara Pradipta dari Studi Asia Pasifik Afrika.
Selain itu yang menarik perhatian banyak mahasiswa, saat sesi kuis dan penyerahan merchandise dari sejumlah diplomat muda serta staf Kemenlu RI.