
Tim Dosen FKIP Unsulbar Lakukan Revitalisasi Dodol Jewawut untuk Pemberdayaan Masyarakat Sulbar
Universitas Sulawesi Barat- Majene, Tim dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsulbar laksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Revitalisasi Dodol Jewawut “Upaya Pemberdayaan Masyarakat Sulbar Melalui Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Kearifan Lokal” di Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Kegiatan yang diketuai Ramlah, S.Si., M.Sc. ini merupakan program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didanai Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset Dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, & Teknologi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada periode Juli – Desember 2025. Tim pengabdian terdiri dari tiga dosen berkompeten, yakni Ramlah, S.Si., M.Sc. sebagai ketua, serta Yusrianto Nasir, S.Pd., M.Pd. dan Nurman, S.Si., M.Si. sebagai anggota tim, bersama mahasiswa/i Prodi Pendidikan Biologi yang terlibat aktif dalam kegiatan.
Mengangkat tema revitalisasi dodol jewawut sebagai upaya strategis untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui pengembangan produk pangan fungsional yang berbasis pada kearifan lokal. Jewawut (Setaria italica)/ dikenal dengan nama lokal ‘Tarreang’ merupakan tanaman serealia lokal yang memiliki potensi tinggi sebagai bahan pangan alternatif dan fungsional, namun pemanfaatannya masih terbatas di masyarakat. Melalui program ini, tim berupaya menghidupkan kembali tradisi pengolahan jewawut menjadi dodol yang tidak hanya memiliki nilai ekonomis tinggi, tetapi juga kaya akan kandungan gizi dan manfaat kesehatan.
Ketua tim, S.Si., M.Sc. menyatakan program ini merupakan wujud nyata komitmen Unsulbar dalam berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi masyarakat lokal.
“Melalui revitalisasi dodol jewawut, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulbar sekaligus melestarikan kearifan lokal yang ada,” ungkapnya.
Program pengabdian ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal yang dapat direplikasi di daerah lain. Dengan menggabungkan aspek pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan pangan fungsional, kegiatan ini memberikan kontribusi signifikan bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera
KWT Sejahtera terdiri dari 30 anggota ibu rumah tangga yang produktif secara ekonomi dan memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan usaha berbasis potensi lokal. Pemilihan KWT Sejahtera sebagai mitra strategis didasarkan pada komitmen dan antusiasme anggotanya dalam mengembangkan produk olahan pangan lokal serta potensi mereka untuk menjadi agen perubahan di komunitasnya.
Rangkaian proses pengelolaan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dirancang secara sistematis melalui beberapa tahapan komprehensif. Tahap pertama, sosialisasi program yang bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang potensi jewawut sebagai bahan pangan fungsional dan peluang ekonomi yang dapat dikembangkan melalui pengolahan dodol jewawut.
Tahap kedua merupakan kegiatan pelatihan intensif yang meliputi teknologi pengolahan dodol jewawut dengan standar higienis dan berkualitas, serta strategi pemasaran produk.
Penerapan teknologi menjadi tahap ketiga yang sangat krusial dalam program ini. Tim pengabdian memperkenalkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi dodol jewawut. Teknologi yang diterapkan mencakup penggunaan alat-alat sederhana namun efektif untuk proses penggilingan, pencampuran, dan pengemasan yang dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kualitas produk. Pendekatan teknologi tepat guna ini dipilih agar mudah diadopsi dan dioperasikan oleh masyarakat dengan biaya yang terjangkau.
Tahap pendampingan dan evaluasi dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan program dan mengukur tingkat keberhasilan implementasi.